Lapor Mas Wapres Disorot Media Asing, Singgung Aneh hingga Anak Abah

Layanan masyarakat yang diinisiasi oleh Gibran Rakabuming Raka, Lapor Mas Wapres, ikut disorot media asing.
Suasana warga memenuhi salah satu ruangan di kompleks Istana Wakil Presiden (Wapres) di Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Senin (11/11/2024). Layanan ‘Lapor Mas Wapres’ itu digagas oleh Wapres RI Gibran Rakabuming Raka/Setwapres
Suasana warga memenuhi salah satu ruangan di kompleks Istana Wakil Presiden (Wapres) di Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Senin (11/11/2024). Layanan ‘Lapor Mas Wapres’ itu digagas oleh Wapres RI Gibran Rakabuming Raka/Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Lapor Mas Wapres yang diinisiasi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah memasuki hari keempat pada Kamis (14/11/2024).

Diharapkan bisa menjawab persoalan masyarakat, layanan masyarakat ini ikut disorot media asing seperti CNA.

Diberitakan bahwa Lapor Mas Wapres memiliki pro dan kontra sejak diumumkan ke publik. Pihaknya juga menyematkan kata "aneh" dengan program Gibran ini.

"Membantu atau Aneh? Meja pengaduan Wakil Presiden Gibran mendapat dukungan dari masyarakat, namun ada juga yang skeptis," tulis judul artikel CNA yang diunggah pada Selasa (12/11).

CNA juga menyinggung mengenai pendukung Gibran yang menyenggol pendukung Anies Baswedan yang dikenal sebagai "anak abah".

Dalam artikel tersebut, CNA memperlihatkan komentar netizen yang meminta "anak abah" untuk tidak datang dan menggunakan layanan Lapor Mas Wapres.

Media asal China itu juga menyoroti pihak kontra, yang mana merasa layanan masyarakat tersebut tidak efektif dan aneh karena dibuka oleh seseorang yang memiliki level tinggi di negara.

Kata Pengamat

Adapun menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa "Lapor Mas Wapres" harus berjalan dengan konsisten dalam melayani aduan masyarakat.

"Ini soal konsisten, jangan sampai program ini hanya hype di awal saja setelahnya tidak dilanjutkan," kata Hensa, sapaan akrabnya, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.

Selain itu, layanan tersebut tentunya juga harus menghadirkan solusi agar masyarakat mendapat jawaban konkret atas masalah yang dihadapinya.

Adapun Kantor Staf Kepresidenan (KSP) optimistis layanan "Lapor Mas Wapres" dapat lebih cepat memproses persoalan masyarakat.

"Semua laporan harus diperhatikan oleh kementerian, tetapi kalau lewat saluran tertentu seperti Lapor Mas Wapres ini semoga bisa lebih cepat diperhatikan," ujar Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Pihak KSP juga akan meneruskan laporan masyarakat ke berbagai institusi yang merupakan penanggung jawab dari permasalahan yang diadukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro