Tren Elektabilitas Cagub dan Cawagub di Pilkada Jakarta, Sumut dan Jateng

Tren elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tanggal 27 November 2024 mendatang kian dinamis.
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto dalam Debat Kedua Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2024, Minggu (27/10/2024)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto dalam Debat Kedua Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2024, Minggu (27/10/2024)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA -  Tren Elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tanggal 27 November 2024 mendatang kian dinamis.

Hasil survei terbaru mengenai elektabilitas kandidat Pilkada di Jakarta, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah menunjukkan persaingan ketat di antara para calon. 

Ada 3 lembaga survei yang telah merilis hasil jejak pendapat mereka. Ketiganya antara lain Lembaga Survei Indonesia (LSI), Litbang Kompas, dan Poltracking Indonesia.

Dari ketiga hasil survei, masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memiliki persaingan yang ketat. Bahkan di kasus Pilkada Jakarta, sempat terjadi polemik soal hasil survei yang berbeda. Namun, dalam catatan Bisnis, perbedaan hasil survei itu biasa terjadi karena setiap lembaga survei memiliki metode dan pemetaan terhadap calon responden yang akan disurvei.

Tak hanya itu, masih terdapat sisa waktu bagi bara Paslon untuk memperoleh suara lebih lagi, sehingga hasil survei ini belum tentu sama saat pilkada nanti. 

Lebih rinci, berikut rangkuman  hasil survei elektabilitas di Pilkada Jakarta, Sumut dan Jawa Tengah dari berbagai lembaga survei. 

Pilkada Jakarta

Pilkada Jakarta menghadirkan pertarungan tiga kandidat. Secara berurutan berdasarkan nomor urut, pasangan tersebut terdiri dari Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Dharma-Kun, dan Pramono-Rano Karno (Si Doel). 

Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Litbang Kompas, pasangan nomor urut tiga yakni Pramono-Rano memimpin suara. Sedangkan Poltracking Indonesia menunjukan bahwa pasangan RIDO berada pada posisi teratas. 

Rincinya, dari hasil survei LSI, Pramono-Rano memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas RIDO yang sebesar 37,4%. Dharma-Kun memperoleh suara sebesar 6,6%. 

Responden survei LSI sebanyak 1.200 warga Jakarta dengan margin of error 2,9%. Survei dilaksanakan pada 10-17 Oktober 2024, dengan tingkat kepercayaan 95%. 

Kemudian, survei Litbang Kompas menunjukan bahwa Pramono-Rano memperoleh 38,3% suara, tipis dengan pasangan RIDO dengan 34,6% suara. Dharma-Kun sebesar 3,3%. 

Adapun survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada tanggal 20-25 Oktober 2024. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.

Untuk Poltracking, RIDO memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Dharma-Kun menempati posisi terakhir dengan memperoleh sebesar 3,9%. 

Sementara itu versi Poltracking yang dilakukan lewat survei tatap muka pada 10-16 Oktober 2024 yang melibatkan 2.000 responden, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. 

Pilkada Sumatera Utara

Terdapat dua kandidat yang bersaing di Sumatera Utara (Sumut), yakni Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. 

Survei Litbang Kompas menunjukan bahwa pasangan nomor urut satu, Bobby-Suara memimpin suara dengan sebesar 44,9%. Edy-Hasan memperoleh sebesar 28% suara. Sisanya masih belum menjawab. 

Adapun, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 22-28 Oktober 2024. Survei ini memiliki 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis di tingkat Provinsi Sumatera Utara. 

Tingkat kepercayaan survei tersebut sebesar 95% dengan margin of error kurang lebih sebesar 3,46% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Pilkada Jawa Tengah

Kemudian, untuk di Jawa Tengah, diketahui bahwa kandat yang bersaing adalah Andika Perkasa–Hendrar Prihadi di nomor urut satu dan Ahmad Luthfi–Taj Yasin di urutan nomor kedua. 

Berdasarkan hasil dari Litbang Kompas, Andika-Hendi mendapatkan suara terbanyak yakni sebesar 28,8%. Sedangkan Luthfi-Yasin, memperoleh suara sebanyak 28,1%. 

Adapun, survei ini dilakukan pada 15-20 Oktober 2024 yang dilakukan secara tatap muka. Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di provinsi Jawa Tengah.

Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,1% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro