Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta Versi LSI, Poltracking & Litbang Kompas

Polemik antara hasil survei Lembaga Survei Indonesia alias LSI dengan Poltracking menjadi contoh betapa kuatnya kontestasi Pilkada Jakarta.
Annisa Nurul Amara
Annisa Nurul Amara - Bisnis.com 05 November 2024  |  16:08 WIB
Tiga Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) menandatangani Deklarasi Kampanye Damai Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/9/2024). JIBI - Jessica Gabriela Soehandoko
Tiga Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) menandatangani Deklarasi Kampanye Damai Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/9/2024). JIBI - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil jejak pendapat terbarunya terkait elektabilitas calon kepala daerah di pemilihan kepala daerah alias Pilkada Jakarta 2024.

Menariknya, data survei yang memunculkan belakangan ini menunjukkan adanya perbedaan hasil jejak pendapat di antara masing-masing lembaga survei. Polemik antara hasil survei Lembaga Survei Indonesia alias LSI dengan Poltracking adalah salah satunya.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia memiliki kesimpulan berbeda mengenai hasil survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. 

Hasil survei LSI, misalnya, mengungkap bahwa pasangan Pramono Anung - Rano Karno memperoleh elektabilitas paling tinggi, sebesar 41,6%, mengalahkan elektabilitas Ridwan Kamil (RK) - Suswono yang sebesar 37,4%. 

Survei tersebut dilakukan LSI terhadap 1.200 warga DKI Jakarta pada 10-17 Oktober 2024, dengan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Sementara itu, survei Poltracking, pasangan RK-Suswono memperoleh angka elektabilitas sebesar 51,6% dan Pramono - Rano sebesar 36,4%. Pasangan yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) itu berada di urutan kedua. 

Adapun, hasil dari Poltracking terungkap lewat survei tatap muka pada 10-16 Oktober 2024 yang melibatkan 2.000 responden, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,2% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. 

Dalam catatan Bisnis, perbedaan hasil survei itu biasa terjadi karena setiap lembaga survei memiliki metode dan pemetaan terhadap calon responden yang akan disurvei terkait Pilkada Jakarta. 

Soal jumlah responden misalnya, kesimpulan LSI diperoleh setelah mereka mengumpulkan survei dari sebanyak 1.200 responden. Sementara itu, Poltracking sebanyak 2.000 responden.

Survei Litbang Kompas

Sementara itu, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur peserta pemilihan kepala daerah alias Pilkada Jakarta 2024. 

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa pasangan Pramono Anung dan Rano Karno bersaing ketat dengan Ridwan Kamil - Suswono. Elektabilitas Pramono - Rano tercatat mencapai 38,3%, Ridwan Kamil - Suswono 34,6%, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana 3,3%.

Kendati demikian, data Litbang Kompas juga mengungkapkan bahwa elektabilitas Pramono - Rano relatif tertinggal di pemilih Gen Z dan generasi Y (muda). Elektabilitas Pramono di kalangan Gen Z hanya sebesar 31,2% dan Gen Y muda (28-35 tahun) 36,7%. Gen Z dan Gen Y muda masih dikuasai Ridwan Kamil - Suswono dengan persentase 40,6% dan 40,1%.

Meski demikian, Pramono-Rano tercatat unggul di kalangan Gen Y Madya (36-43 tahun) dengan angka 45,1%, Gen X 41,1% dan Baby Boomers 36,5%. Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil - Suswono di kalangan ini di angka 27,5%, 33,1% dan 25,7%. Sedangkan, elektabilitas Dharma-Kun di semua usai hanya berkisar 2,1% hingga 5,9%.

Sementara itu berdasarkan kelas sosial, elektabilitas Pramono unggul di kelas menengah ke bawah 41,6%, menengah atas 37,9%, dan kelas atas 33,6%. Ridwan Kamil hanya unggul terhadap elektabiltas Pramono-Rano di masyarakat kelas bawah dengan angka, 48,6%.

Adapun survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden pada tanggal 20-25 Oktober 2024. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

elektabilitas survei elektabilitas Pilkada 2024 Pilkada Jakarta 2024 lsi Poltracking Indonesia kompas
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top