Duduk Perkara Video Viral Wanita Iran Lepas Pakaian sebagai Bentuk Protes

Duduk perkara aksi protes wanita di depan sebuah universitas di Tehran, Iran, yang viral di media sosial.
Seorang jamaah mengibarkan bendera Iran di depan plakat anti-Holocaust saat menghadiri protes atas pembakaran Al-Qur’an setelah upacara Salat Jumat Teheran di masjid Agung Imam Khomeini, 27 Januari 2023. Para jamaah berteriak anti-AS, anti-Israel, dan slogan-slogan anti-Swedia saat mengambil bagian dalam protes atas pembakaran Alquran di Swedia. (Foto oleh Morteza Nikoubazl/NurPhoto)TIDAK MENGGUNAKAN PRANCIS
Seorang jamaah mengibarkan bendera Iran di depan plakat anti-Holocaust saat menghadiri protes atas pembakaran Al-Qur’an setelah upacara Salat Jumat Teheran di masjid Agung Imam Khomeini, 27 Januari 2023. Para jamaah berteriak anti-AS, anti-Israel, dan slogan-slogan anti-Swedia saat mengambil bagian dalam protes atas pembakaran Alquran di Swedia. (Foto oleh Morteza Nikoubazl/NurPhoto)TIDAK MENGGUNAKAN PRANCIS

Bisnis.com, JAKARTA - Video yang memperlihatkan seorang wanita yang diidentifikasi sebagai mahasiswi di Tehran, Iran, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar pada Minggu (3/11/2024), wanita tersebut disebutkan tengah menyuarakan protes dengan mengenakan pakaian terbuka di tempat umum.

Mengutip CNN, aksinya itu dilakukan di sekitar universitasnya di Tehran, yang menurut beberapa mahasiswa dan kelompok hak asasi manusia (HAM) merupakan protes terhadap aturan berpakaian Islam yang ketat di negara tersebut.

Wanita tersebut berjalan di sekitar universitas dengan pakaian terbuka dan memperlihatkan rambunya.

Amnesty Internasional mengatakan pada Sabtu bahwa wanita tersebut “ditangkap dengan kekerasan” setelah dia memprotes “penegakan aturan berpakaian yang kejam” di Universitas Islam Azad Teheran.

Wanita tersebut sebelumnya telah dilecehkan oleh anggota Basij, kelompok paramiliter sukarelawan Iran, di dalam lingkungan universitas, menurut saluran media sosial mahasiswa Iran, buletin Amir Kabir.

Disebutkan bahwa anggota pasukan Basij telah merobek jilbabnya dan merobek pakaiannya.

Mengutip saksi mata, kantor berita pemerintah Fars melaporkan bahwa siswi tersebut melepas pakaiannya setelah dua petugas keamanan “berbicara dengan tenang” kepadanya dan memperingatkannya agar tidak melanggar aturan berpakaian.

Adapun keterangan lain yang diberikan oleh Direktur Hubungan Masyarakat (Humas) universitas tersebut mengatakan wanita tersebut menderita masalah kesehatan mental.

Wanita yang melakukan protes itu kemudian ditangkap oleh pihak berwenang, di jalan di luar universitasnya.

Melansir Guardian pada Senin, Amnesty International kemudian menyerukan pembebasan segera perempuan tersebut.

“Menunggu pembebasannya, pihak berwenang harus melindunginya dari penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya serta memastikan akses terhadap keluarga dan pengacara,” kata Amnesty.

Pihak Amnesty kemudian meminta adanya penyelidikan penuh terhadap tuduhan pemukulan dan kekerasan seksual yang dialami oleh wanita tersebut.

“Tuduhan pemukulan dan kekerasan seksual terhadapnya selama penangkapan memerlukan penyelidikan yang independen dan tidak memihak. Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab,”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro