Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Beda Nasib Maruarar dan Budiman Usai Membelot PDIP Demi Prabowo

Maruarar Sirait dan Budiman Sudjatmiko hengkang dari PDIP dan memilih untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Bagaimana nasibnya sekarang?
Aprianus Doni Tolok
Aprianus Doni Tolok 22 Oktober 2024  |  04:30 WIB
Politisi Maruarar Sirait melambaikan tangan ke arah wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Politisi Maruarar Sirait melambaikan tangan ke arah wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto resmi melantik 53 menteri dan 55 wakil menteri di Kabinet Merah-Putih pada Senin (21/10/2024). Pelantikan 108 pejabat di kabinet pemerintahan RI periode 2024-2029 itu berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ratusan tokoh itu tercatat berasal dari sejumlah kalangan mulai akademisi, politisi hingga pengusaha. Salah satunya, politisi Maruarar Sirait atau Ara sapaan akrabnya.

Ara kini mengemban tugas sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Jabatan itu merupakan pecahan dari Kementerian PUPR di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan catatan Bisnis, kementerian yang dipimpin eks politisi PDI-Perjuangan (PDIP) itu bakal memiliki anggaran sebesar Rp51 triliun pada tahun pertamanya.

Menariknya, meski sama-sama membelot dari PDIP, politisi lainnya yakni Budiman Sudjatmiko malah tidak mendapatkan kursi di kabinet Merah Putih.

Pasalnya, berdasarkan daftar 108 menteri maupun wamen yang telah diumumkan Prabowo Subianto maupun Gibran, tidak tercantum nama Budiman.

Padahal, Budiman sempat dipanggil oleh Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan menjelang pelantikan Prabowo-Gibran pada (15/10/2024).

Selain Budiman, setidaknya ada 11 tokoh lainnya yang tidak masuk kabinet meski sudah dipanggil di Kertanegara.

Misalnya, eks Wamenaker Afriansyah Noor, Tokoh Agama Gus Miftah, Eks KSAD Dudung Abdurachman, Ketum PPP Mardiono hingga selebritis Raffi Ahmad.

Alasan Hengkang dari PDIP

Maruarar Sirait mengumumkan bahwa dirinya hengkang PDIP pada pertengahan Januari lalu. Berbicara di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, dirinya menyatakan bahwa keputusan itu merupakan pilihan untuk mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval rating-nya 75%–80%, beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” kata Ara, Senin (15/1/2024).

Tak lama berselang, Maruarar Sirait kembali menegaskan keputusannya sekaligus menyatakan telah telah bergabung ke Partai Gerindra yang dinakhodai Prabowo Subiant pada acara open house di kediaman Bahlil Lahadalia, Rabu (10/4/2024).

“Kan sudah dijelasin, saya anak buahnya Pak Prabowo,” katanya kepada wartawan di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).

Ara menjelaskan, statusnya di Gerindra saat ini adalah anggota biasa. Dia mengakui telah melakukan beragam kegiatan usai mendapatkan status tersebut.

Namun, ketika ditanya sejak kapan dia bergabung dengan Gerindra, Ara enggan memberikan perincian lebih lanjut.

“Saya kalau orang masuk kan berproses, jadi anggota biasa. Penugasannya apa, tentu kita mengikuti arahan Pak Prabowo. Ya saya ikut Pak Prabowo,” lanjutnya saat itu.

Berbeda dengan Maruarar yang memilih untuk mengundurkan diri sebagai kader PDIP, Budiman Sudjatmiko dinyatakan melanggar aturan partai yang berujung pada pemecatan.

Budiman mengaku telah menerima surat pemecatan sebagai kader partai Kamis (24/8/2023). Pemecatan itu merupakan buntut dari pernyataan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) Pilpres 2024.

"Benar, sudah saya terima [surat pemecatan]. Tadi, pukul 20.00 WIB, saya menerimanya," kata Budiman saat dikonfirmasidi Jakarta, Kamis malam (24/8/2023).

Dia mengatakan, surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tanggal 24 Agustus 2023.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengungkapkan bahwa keputusan pemecatan Budiman Sudjatmiko telah diambil melalui Sidang Komite Disiplin kepada DPP PDI Perjuangan pada Senin (21/8/2023).

Budiman mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).

Deklarasi itu dilakukan saat Budiman masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan, sementara Prabowo merupakan bakal capres usungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top