Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Luhut Pamit 2 Hari Lalu, Muncul Lagi Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional

Prabowo Subianto melantik eks Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional alias DEN.
Edi Suwiknyo
Edi Suwiknyo - Bisnis.com 21 Oktober 2024  |  10:45 WIB
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Bali International Air Show 2024 - Kemenko Marves
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Bali International Air Show 2024 - Kemenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melantik Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional alias DEN.

"Presiden RI menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan dan menetapkan, terhitung sejak pelantikan mengangkat Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional," demikian bunyi surat keputusan yang dibacakan pada pelantikan Kabinet Merah Putih. 

Fenomena Luhut cukup menarik. Padahal 2 hari sebelumnya, Luhut telah pamit dan minta maaf kepada masyarakat. Luhut juga mengantarkan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) pulang kampung ke Solo.

Saat pamit Luhut telah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Terima kasih dan permohonan maaf juga saya haturkan kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Luhut.

Dia mengaku belajar banyak selama menjadi menteri. Menurutnya, dalam setiap pengambilan keputusan ada pro dan kontra. 

"Tetapi saya menganggap hal tersebut sebagai energi yang menambah semangat kami untuk terus bekerja keras, guna memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil betul-betul demi kepentingan nasional," imbuhnya.

Purnawirawan TNI itu menuturkan setiap penugasan adalah kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan berkontribusi. Menurutnya, prinsip ini telah menemani saya sejak menjadi prajurit hingga mencapai posisi saat ini. 

Dia mengatakan bekerja bersama tim yang beragam, dengan latar belakang dan keahlian yang berbeda, adalah salah satu pengalaman paling berharga. 

Luhut pun bersyukur berbagai tantangan dan ujian yang tidak mudah untuk Indonesia telah dilalui. Meski belum sempurna, Luhut bersyukur atas kesediaan untuk bekerja bersama sehingga apa yang pemerintah upayakan ini bisa bermanfaat bagi seluruh elemen bangsa.

"Secara khusus, saya ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Presiden Jokowi yang telah memberi saya kepercayaan penuh untuk berperan dalam meletakkan pondasi penting bagi transformasi bangsa ini," imbuh Luhut.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kemenko Marves. Jajaran itu mulai dari sekretariat kemenko, deputi, staf dan tenaga ahli, pejabat para pejabat struktural dan fungsional, satuan pengawal menteri, serta elemen pendukung seperti petugas kebersihan, penyedia makanan, hingga Satuan pengamanan.

Luhut menyebut mereka semua telah senantiasa memastikan semua dinamika di Kemenko Marves berjalan lancar tanpa hambatan. 

"Kalian adalah kekuatan di balik setiap proses perumusan kebijakan. Saya bangga pernah bekerja bersama kalian," ucap Luhut.

Meski tak jadi menteri lagi, Luhut lantas berharap persahabatan dan kerja sama dengan seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun swasta, bisa terus terjalin. Pasalnya, ia yakin kekompakan dan kolaborasi adalah kekuatan untuk menghadapi tantangan di masa depan, serta mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. 

"Jabatan sebagai menteri boleh selesai, tetapi pengabdian untuk negara tak akan pernah usai," tutup Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Prabowo Subianto Luhut Pandjaitan Kabinet Prabowo-Gibran Kabinet Merah Putih
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top