Bisnis.com, JAKARTA -- Nasdem memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Keputusan Nasdem itu terjadi di tengah proses penyusunan kabinet dan kabar mengenai PDI Perjuangan alias PDIP merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Hermawi Taslim mengungkapkan hal itu dengan menekankan bahwa partainya tetap mendukung pemerintahan Prabowo.
"Nasdem adalah pendukung pemerintahan Prabowo, hal ini sudah kami nyatakan berkali-kali kepada publik," kata Hermawi dilansir dari Antara, Senin (14/10/2024).
Hermawi menuturkan bahwa keberadaan orang-orang Nasdem dalam kabinet sejatinya tidak terlalu penting, karena menurutnya, yang menjadi konsentrasi Nasdem adalah sumbangan pemikiran mereka dapat diterima dengan baik oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Nasdem memang tidak mengirim nama untuk anggota kabinet karena yang lebih penting bagi Nasdem adalah sumbangan pemikiran kami bisa diterima dan dilaksanakan oleh pemerintahan Prabowo," tuturnya.
PDIP Masuk Radar
Adapun pekan lalu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menuturkan bahwa nama-nama menteri yang akan ada di kabinet Prabowo-Gibran saat ini dalam tahap penyusunan, bahkan sudah mulai ada yang dipanggil oleh Prabowo. Muzani turut menyampaikan bahwa namanya tidak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Juga
“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil. Tapi gak termasuk gua ya,” tuturnya kepada wartawan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut, Ketua MPR RI 2024-2029 menyebut setahu dia akan ada Menteri di kabinet Jokowi yang lanjut di kabinet Prabowo.
Namun, dia enggan membeberkan siapa nama tersebut kepada para wartawan yang ditemui di gedung DPR RI.
“Setahu saya ada [menteri di kabinet Jokowi lanjut di kabinet Prabowo]. Pak Prabowo sudah ngomong nama-nama dari Kabinet Jokowi yang bagus-bagus akan dipakai untuk membantu beliau [Prabowo]. Jadi, ya nama yang dianggap bagus dan masih cukup fit dipakai,” lanjut dia.
Tak hanya itu, Muzani juga menuturkan wacana bergabungnya kader PDIP dalam kabinet Prabowo-Gibran. Dia mengatakan ada dan tinggal menunggu waktu pengumuman saja.
“Tunggu, tunggu, tunggu, Insya Allah ada,” ucapnya.
Demokrat Terima PDIP
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY secara tersirat mengatakan pihaknya tak merasa terganggu jika memang nantinya PDI Perjuangan (PDIP) bergabung dalam pemerintahan.
AHY menyebut bahwa pihaknya hanya ingin memberikan dukungan secara penuh kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Tak hanya itu, dia juga menuturkan dirinya tidak memiliki perasaan tertentu kepada PDIP.
Dia juga menambahkan Demokrat akan berfokus dalam menjalankan peran apapun yang diberikan untuk mengawal pemerintahan baru nanti.
“Kalau saya sendiri tidak punya perasaan lain-lain karena kami hanya fokus pada upaya untuk menjalankan peran, apapun peran yang akan diberikan kepada kami Partai Demokrat untuk bisa mengawal pemerintahan lima tahun ke depan,” tuturnya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (10/10/2024).
Maka dari itu, lanjut AHY, pihaknya menyerahkan semuanya kepada Prabowo selaku Presiden terpilih. Karena yang paling mengetahui ke depannya adalah Prabowo sendiri.
“Yang paling mengetahui ke depan ini seperti apa dan tentunya apa yang ingin dijalankan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju seperti yang dikampanyekan oleh Bapak Prabowo, ya beliau [Prabowo] sendiri tentunya,” kata dia.
Menurut AHY, dunia politik itu serba dinamis, sehingga dirinya menekankan kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan tidak akan membuat pihaknya hilang fokus.
Hal ini karena, sejak awal komitmen Partai Demokrat adalah ingin berjuang bersama-sama. "Alhamdulillah menang bersama-sama, dan setelah itu mengisi sekaligus menjalankan peran yang baik juga bersama-sama,” tegas AHY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Prabowo Subianto Prabowo Gibran Gerindra Kabinet Prabowo-Gibran PDIP pelantikan prabowo-gibran