Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Mengenal Deng Xiaoping, Bapak Reformasi China Idola Prabowo

Deng Xiaoping adalah sosok penting dalam transformasi ekonomi China. Deng Xiaoping sangat diidolakan Prabowo.
Edi Suwiknyo
Edi Suwiknyo - Bisnis.com 08 Oktober 2024  |  08:46 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di penutupan Rapimnas Gerindra di Jakarta, Sabtu (31/8/2024). ANTARA - Ho
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di penutupan Rapimnas Gerindra di Jakarta, Sabtu (31/8/2024). ANTARA - Ho

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengidolakan banyak tokoh, salah satunya adalah Deng Xiaoping, tokoh pembaharu sekaligus bapak transformasi ekonomi China.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut Prabowo bahkan akan meniru gaya kepemimpinan Deng Xiaoping di China.

"Pak Prabowo mau meniru pengalaman China, di bawah kepemimpinan seseorang yang sangat Pak Prabowo kagumi bernama Deng Xiaoping," ujarnya dalam Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia, Senin (7/10/2024).

Adapun, Deng Xiaoping adalah seorang pemimpin revolusi dalam Partai Komunis China yang menjadi pemimpin tertinggi pada 1970-an sampai dengan awal 1990-an.

"Deng Xiaoping pernah mengatakan bahwa tidak peduli itu kucing berwarna hitam atau putih. Yang penting kucing menjalankan tugas menangkap tikus. Ini seperti sosialis dan kapitalis," ujarnya.

Hashim menegaskan bahwa Prabowo ingin menggabungkan sosialisme dan kapitalisme untuk menyejahterakan rakyat Indonesia lewat pengentasan kemiskinan.

"Caranya bagaimana, he doesn't care and i dont care. Saya kapitalis saya dukung program-program yang dijuluki oleh pengamat [sebagai] populis, sosialis. I dont care, he doesn't care. Yang penting rakyat kita tingkatkan kesejahteraannya," ujarnya.

Dengan demikian, kata Hashim, Prabowo merupakan seseorang yang pro bisnis sehingga berorientasi pada keuntungan alias cuan, sekaligus pro rakyat.

"Prabowo adalah orang yang sangat pro bisnis tapi juga orang yang sangat pro rakyat. Di sini tidak ada benturan antara pro-bisnis dan pro-rakyat, kita cari cuan tapi dengan cara terhormat," ujarnya.

Siapa Sosok Feng Xiaoping?

Deng Xiaoping adalah pemimpin China setelah Mao Zedong atau Mao Tse Tung. Kendati berlatar belakang komunis, Deng memiliki pemikiran cukup progresif, dengan menekankan pentingnya ekonomi. Dia mulai memperbaiki ekonomi China yang nyaris ambruk akibat kebijakan 'Revolusi Budaya' Ketua Mao. Salah satu hasil kebijakan Deng Xiaoping adalah Shenzen yang berada di China bagian selatan.

Shenzhen merupakan wajah dari keberhasilan transformasi ekonomi China. Transformasi ekonomi China bermula dari kebijakan reformasi ekonomi besar-besaran Deng Xiaoping. Deng Xiaoping adalah pemimpin China yang membawa ekonomi China bangkit pasca kegagalan 'revolusi budaya' era pemimpin Mao (Mao Zedong).

Peneliti China, Kerry Brown dalam artikel berjudul 'Deng Xiaoping Southern Tour' menulis Deng Xiaoping berkeliling ke Selatan China ketika ekonomi China lesu sekitar tahun 1980-an. Tur ke selatan itu menginspirasi Deng Xiaoping untuk mereformasi total ekonomi China.

Hasilnya, China mengalami lompatan yang besar. Mereka mulai membuka tirai besi. Terjadi liberalisasi perekonomian dan upaya masuk dalam pasar bebas. Shenzhen termasuk wilayah yang menjadi sasaran Deng melakukan liberalisasi ekonomi. Liberalisasi ekonomi ala Deng Xiaoping itu dikenal sebagai Zona Ekonomi Khusus atau kalau di Indonesia mengenal istilah Kawasan Ekonomi Khusus.

Letak Shenzhen yang berada di dekat dengan Hong Kong menjadi daya tarik tersebut bagi investasi. Shenzhen kemudian berkembang pesat dari kampung nelayan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di China. Kota ini kini menjadi tempat berkantornya banyak perusahaan global. Tencent adalah salah satunya.

Laporan Hurun Global Richt List 2023 menempatkan Shenzhen sebagai kota dengan jumlah miliarder atau orang kaya terbanyak keempat di dunia. Shenzhen berada di bawah Beijing, New York, dan Shanghai. Peringkat ini memang turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebenarnya berhasil mengalahkan kota sekelas New York. 

Meski demikian, Shenzhen tetap berada di posisi 5 besar kota paling banyak dihuni pada miliarder global. Kota ini unggul dari London, bahkan Hong Kong tetangganya yang secara tradisional menjadi 'ibu kota' pasar keuangan di Asia.

Sementara itu, laman resmi Pemerintah Kota Shenzhen mengungkap bahwa Shenzhen telah berkembang menjadi pusat teknologi internasional dan pusat inovasi industri. Kota ini telah memainkan peran utama dalam industri informasi elektronik, Internet, biologi, dan energi baru.

Shenzhen adalah rumah bagi sejumlah besar perusahaan teknologi tinggi seperti Huawei, ZTE, Tencent, BYD, dan DJI.

Dalam Laporan Evaluasi Kemampuan Inovasi Kota Inovatif Nasional tahun 2021 oleh Institut Informasi Ilmiah dan Teknis Tiongkok, kemampuan inovasi Shenzhen menempati peringkat pertama di antara 72 kota inovatif di Tiongkok.

Shenzhen memiliki 20.000 perusahaan teknologi tinggi tingkat nasional pada tahun 2021, dan menduduki peringkat kedua secara nasional. Pada tahun 2021, Shenzhen menduduki peringkat pertama di antara kota-kota besar dan menengah di China dalam hal penerapan PCT (Patent Cooperation Treaty) selama 18 tahun berturut-turut.

Arah Kebijakan Ekonomi Prabowo

Dalam catatan Bisnis, arah kebijakan ekonomi Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto, belum secara tegas diumumkan ke publik. Berbagai kalangan sejauh ini baru bisa membaca sinyalemen dari alokasi APBN maupun pernyataan simultan.

Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM) Burhanuddin Abdullah Harahap menuturkan ada sejumlah isu pokok ekonomi yang disampaikan kepada Prabowo Subianto. Pointer tersebut berasal dari diskusi intensif lintas pakar beberapa waktu terakhir.

"Kami sudah melapor ke presiden terpilih, akan dipilah dan diteruskan ke Menteri yang relevan. Transisi pastinya baik, smooth, produktif," jelasnya dalam Rakerkonas Apindo di Surabaya, Kamis (29/8/2024).

Burhanuddin menjelaskan selama 12 tahun bergabung ke dalam tim pakar Gerindra, Prabowo kerap mengutarakan beberapa cita-cita besarnya. Beberapa di antaranya keinginan supaya bangsa Indonesia tidak ada yang miskin. Setiap anak sekolah tinggi. ASN/TNI/Jaksa bisa bekerja baik dengan penghasilan layak.

"Tugas saya mengingatkan keinginan doable [memungkinkan dijalankan] tidak," ujarnya.

Dia menggambarkan sebagai ilustrasi kemampuan APBN Rp3.500 triliun, dan digunakan membayar hutang Rp1.000 triliun, Rp1.600 triliun dikirim ke daerah, sisanya sebagian besar untuk belanja rutin. Sehingga hanya Rp200 triliun untuk modal.

"Tidak mungkin pemerintah dengan keterbatasan fiskal bisa bekerja dengan penuh. Mau tumbuh 8%, tanpa partisipasi swasta tidak mungkin," tuturnya.

Menurutnya keterbatasan kemampuan belanja pemerintah menyebabkan dampak berganda (multiplier effect) rendah. Oleh karenanya, guna mendorong pertumbuhan ekonomi, peran swasta dengan investasi dan inovasi menjadi signifikan.

Mantan gubernur Bank Indonesia ini menegaskan tidak cukup dengan pertumbuhan ekonomi 5% bila ingin keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle trap income). Pertumbuhan ekonomi harus 6%-7% untuk tinggal landas menuju negara maju.

Indonesia juga menghadapi fakta tantangan ekonomi berupa struktur yang tidak berubah sejak era Presiden Soeharto. Bahkan, saat itu kontribusi industri ke ekonomi nasional bisa 30%, sedangkan saat ini turun.

"Kita membutuhkan investasi. Meskipun kita high investment grade, nyatanya sulit sekali. Ini perlu dipikirkan. Apa karena rumah tidak ditata dengan baik, banyak tikus, harus dipikirkan," tuturnya.

Dia menegaskan Presiden terpilih Pemilu 2024 sudah memikirkan kompleksitas perekonomian ini. Oleh karenanya, ada komitmen penguatan inovasi penelitian dan pengembangan, bentuknya pengalokasikan 1,5% PDB untuk research and development.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Prabowo Subianto Gerindra Deng Xiaoping Prabowo Gibran pelantikan prabowo-gibran
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top