Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali jadi perbincangan di media sosial terkait video wawancara yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
Bagaimana tidak, orang no.1 di Indonesia itu kembali dikabarkan melakukan gimmick wawancara. Video pertama diunggah Jokowi pada 21 Agustus 2024 lalu.
Pada video tersebut, Jokowi mengomentari tentang rencana DPR yang hendak merevisi UU Pilkada.
Orang no.1 di Indonesia itu mengatakan jika hal tersebut biasa terjadi. Dia juga akan menghormati proses konstitusional yang ada.
"Kita hormati kewenangan dan keputusan dari masing-masing lembaga negara. Itu proses konstitusional yang biasa terjadi di lembaga-lembaga yang kita miliki," katanya.
Namun, reels Jokowi ini diduga gimmick. Sebab menurut pembahsan netizen di Twitter, ada beberapa kejanggalan dari video wawancara tersebut.
Baca Juga
Pertama, video tampak jernih dan Jokowi sempurna tersorot kamera. Kedua, soal mic wartawan yang berbeda dari biasanya.
Sementara sorotan ketiga berkaitan dengan tenangnya proses wawancara. Padahal biasanya, wartawan akan riuh dengan pertanyaan jika berhadapan dengan Jokowi.
Kemudian, video kedua Jokowi yang juga menuai komentar netizen diunggah pada 27 Agustus 2024 kemarin.
Dalam video tersebut, tampak telepon dan microfon. Sebelum wawancara, terdengar suara seolah wartawan yang menyapa Presiden dengan ucapan ”selamat sore”.
Kemudian, Presiden berjalan menuju layar dengan membalas sapaan “selamat sore” kepada Staf Biro Pers Istana.
Di kolom komentar unggahan dan Twitter, berbagai respons tentang wawancara Jokowi ini viral.
Penulis Puthut Eko Arianto bahkan mengkritik apa yang dilakukan oleh Jokowi tersebut.
“Pengen ketawa… Kok bisa ya seperti seolah-olah diwawancara beneran. Kan mudah ketahuan kalau itu settingan,” kata lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ini mengomentari video Jokowi yang dibagikan di salah satu media.
Komentar Istana
Pihak Istana Kepresidenan mengklarifikasi terkait dengan gimik atau gerak gerik tipu daya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan gestur melakukan ‘doorstop’ atau wawancara via menjegat narasumber.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf irit bicara terkait dengan gimik pura-pura wawancara dari Kepala Negara yang akrab ditemui dijagat maya beberapa waktu ke belakang.
Menurutnya, langkah yang dipilih oleh Presiden Ke-7 RI itu tetap memberikan informasi yang tengah berkembang di masyarakat.
“Tidak ada gimmick apalagi settingan. Bukankah itu dalam rangka memberikan keterangan pers," ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Jumat (30/8/2024).