JK pun Kaget Airlangga Mundur dari Partai Golkar: Pasti Ada Tekanan Besar

Jusuf Kalla pun mengaku kaget dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Wapres Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla di acara Halal bi Halal 1444 H Alumni Mersela di Gedung Krifa Bhakti Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Selasa (30/5/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Wapres Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla di acara Halal bi Halal 1444 H Alumni Mersela di Gedung Krifa Bhakti Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Selasa (30/5/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -  Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, pun mengaku kaget dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Hal tersebut disampaikan JK saat wawancara dengan salah satu media nasional yang videonya viral di Twitter hingga Senin 12 Agustus 2024 pagi WIB.

Salah satu aspek yang membuat JK kaget adalah karena Airlangga pada dasarnya sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Menurut JK, skala bagus atau tidaknya Ketua Umum Partai adalah ketika mereka bisa berhasil di Pemilu dan mendapatkan kursi di DPR, Airlangga sukses tentang itu.

Oleh sebab itu, JK yakin jika mundurnya Airlangga pasti karena seuatu yang lebih kuat lagi.

"Airlangga sudah berhasil memenangkan Prabowo dengan Gibran, sesuatu prestasi yang tentunya dengan usaha dan pengorbanan, dia mundur pasti ada alasan yang lebih kuat lagi," katanya.

"Ketua Partai diukur dari keberhasilannya di Pemilu, di pemerintahan di mana dia menjabat. Kita terkejut, mungkin ada alasan yang sangat kuat sehingga dia harus mundur," ia menambahkan.

Jusuf Kalla pun kembali menekankan bahwa mundurnya Airlangga mungkin disebabkan karena ada tekanan atau fungsi yang lebih kuat lagi.

"Seperti dikatakan dia berhasil meningkatkan kursi pemilu dpr baik di pusat maupun daerah, sehingga tidak ada alasan dari kader-kader untuk turun terkecuali ada tekanan yang kuat dari fungsi yang lebih kuat lagi," lanjutnya.

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu 11 Agustus 2024.

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro