Bisnis.com, JAKARTA - Yohanes Ande Kala alias Joni pernah viral lantaran memanjat tiang bendera untuk membetulkan bendera yang gagal berkibar saat upacara.
Pada tahun 2024 ini, Joni sudah mengikuti seleksi masuk TNI, akan tetapi dirinya gagal. Kini Joni kembali meminta bantuan kepada Jokowi agar diluluskan.
Bukan tanpa alasan, Jokowi pernah berjanji kepada Joni bahwa dirinya akan masuk prioritas penerimaan TNI jika ikut seleksi.
"Saya ditanya langsung oleh Bapak Presiden, mau apa. Pertama minta sepeda, kedua minta perbaiki rumah, dan yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi, cita-cita kamu apa," katanya seperti dilansir dari video yang viral.
"Saya langsung menjawab cita-cita saya jadi TNI. Dijawab langsung oleh Bapak Presiden, sudah kamu langsung daftar ke Panglima TNI, langsung diterima," ia menambahkan.
Akan tetapi setelah mengikuti tes, Joni tidak lulus dalam seleksi TNI.
Baca Juga
"Saya bertemu bapak Panglima TNI dan diprioritaskan masuk tentara dan pada tahun 2024 saya mengikuti tes, saya gagal. Saya memohon bantuan kepada Bapak Presiden dan Bapak Panglima untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI," lanjutnya.
Dialog Joni dan Jokowi
Janji Jokowi kepada Joni dilontarkan pada tahun 2018 lalu dalam acara silaturahim dengan para teladan di Istana Negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat rekaman video Joni memanjat tiang bendera setinggi 20 meter.
Ia meyakini, mereka yang hadir dalam acara silaturahim dengan para teladan tidak akan ada yang berani menirukan Joni memanjat tiang bendera setinggi itu.
"Jon, kamu tahu ya. Apa yang kamu lakukan menaiki tiang itu adalah bahaya loh, bahaya. Terus terang saya waktu melihat itu mikir khawatir dan cemas. Gimana, kok enggak takut menaiki yang tiangnya kecil dan katanya itu pas kamu sakit perut gitu ya. Gimana, gimana?," tanya Presiden Jokowi membuka dialog dengan Joni.
Dalam kesempatan itu pula Jokowi lantas memberikan janji kepada Joni jika akan langsung diterima jika mendaftar TNI.