Bisnis.com, JAKARTA - Pantun jenaka, sebuah jenis pantun yang dirancang untuk mengandung humor dan menghibur pendengar, mengikuti struktur dasar pantun dengan pola sajak a-b-a-b atau a-a. Lihatlah pengertian dan ciri-ciri khas dari pantun jenaka yang selalu dikenal secara anonim dalam budaya sastra.
Pantun Jenaka: Menghibur dengan Humor
Pantun jenaka adalah salah satu jenis pantun yang digunakan untuk menyebarkan candaan dan humor. Tujuan utamanya adalah membuat orang-orang tertawa dan merasa senang. Meskipun menggunakan format yang sama seperti pantun pada umumnya, pantun jenaka berfokus pada unsur humor.
Struktur Pantun Jenaka
Pantun jenaka memiliki struktur yang khas. Berikut adalah beberapa ciri-ciri penting dari Pantun Lucu jenaka:
Baca Juga
- Empat Baris: Seperti pantun pada umumnya, pantun jenaka terdiri dari empat baris. Namun, perbedaannya terletak pada isi dan ekspresi lucu yang terdapat dalam baris-baris ini.
- Pola Sajak a-b-a-b: Pantun jenaka mengikuti pola sajak a-b-a-b. Ini berarti bahwa bunyi akhir dari setiap baris pantun menciptakan ritme yang membuatnya terdengar lucu dan menghibur.
- Ada Sampiran dan Isi: Seperti pantun tradisional, pantun jenaka memiliki bagian sampiran (baris pertama dan kedua) dan bagian isi (baris ketiga dan keempat). Bagian sampiran pada pantun jenaka adalah tempat di mana unsur humor seringkali ditempatkan. Memilih kata-kata yang lucu dan mengesankan di bagian sampiran adalah kunci untuk menciptakan pantun jenaka yang sukses.
- Jumlah Suku Kata: Setiap baris dalam pantun jenaka biasanya terdiri dari 8 hingga 12 suku kata. Keterbatasan jumlah kata ini memerlukan kecerdikan dalam merangkai kata-kata yang lucu dan cerdas.
Pantun Jenaka dalam Kehidupan Sehari-hari
Pantun jenaka bukan hanya merupakan bentuk seni sastra, tetapi juga merupakan cara yang menyenangkan untuk menghibur dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam situasi santai, berbalas pantun jenaka bisa menjadi cara yang mengasyikkan untuk menjaga suasana tetap ceria.
Dengan memahami ciri-ciri pantun jenaka, kita dapat mencoba membuat pantun jenaka sendiri atau lebih menghargai humor yang terkandung dalam pantun jenaka yang kita dengar. Pantun jenaka adalah contoh bagaimana seni sastra tradisional Indonesia tetap hidup dan relevan dalam budaya kita.
Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya
Berikut ini merupakan contoh pantun jenaka lucu dan menghibur:
- Hang Abuh berburu singa
Singa ditembak sang pemburu
Hati siapa takkan tertawa
Nenek lari dikejar ibu - Ke ladang membawa karung
Karung dibawa dengan jerami
Wajah kamu janganlah murung
Kayak belum makan lima hari - Pohon jambu lebat daunnya
Dahan ditebang jatuh buahnya
Pusing aku melihat tingkahnya
Jalan terus meskipun jauh - Buah apel buah tomat
Disimpan dekat lemari
Bingung mencium bau menyengat
Rupanya ada yang belum mandi - Harum baunya kembang melati
Dipetik adik dengan tangkainya
Semua orang pada geli
Melihat sapi naik kuda - Pergi ke sungai melihat deret
Ada serigala di dekat rawa
Ini pantun jenaka lucu banget
Wajib dibaca agar tertawa - Di dekat sungai ada rumah kosong
- Di sampingnya pohon tembakau
Bukannya aku berbohong
Memang ada katak memikul kerbau - Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang - Ikan rainbow di rawa-rawa
Ikan cupang nyangkut di jaring
Perut sakit tahan ketawa
Gigi palsunya loncat ke piring - Ke toko membeli gunting
Tidak lupa membeli peta
Sangatlah heran induk anjing
Melihat anak kucing naik kereta - Pergi memancing ke tepi rawa
Ada belut nyangkut di samsak
Sakit perut gara-gara tertawa
Lihat kucing duduk berbedak - Burung elang terbang melintang
Istirahat sejenak di batang kayu
Dalam hati merasa bimbang
Lihat ikan membaca buku - Ini bukan sembarang
Ini karya pantun lucu
Aku ini tidaklah pikun
Hanya ingin mengerjai cucu - Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya - Pergi ke pasar membeli nangka
Tak lupa membeli salak
Ini contoh pantun jenaka
Siap buat kamu tertawa terbahak-bahak - Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat - Pohon nanas di tepi rawa
Ada lebah menyimpan madu
Kami melihat nenek tertawa
Tampak kakek bermain gundu - Kertas A4 untuk ditulis
Benang warna dibuat katun
Apabila suka menulis
Sampai tua tidak akan pikun - Anak katak empat delapan
Jangan disimpan dalam keranjang
Adik senang lalu makan
Perut lapar menjadi kenyang - Ambil obat dengan penawar
Siapa cepat pasti dapat
Orang hidup mesti pintar
Uang dapat tidak mengumpat - Elok berjalan di kota tua
Kiri kanan berbatang bambu
Elok benar temanku berbicara
Telinga capek tak mau tahu - Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar - Pagi-pagi makan kuaci
Jangan dimakan dengan kulitnya
Bagaimana pula kau ini
Satu tambah satu masa tak bisa - Ada Arjuna ada Pandawa
Sedang turun mencari kali
Jika monyet sedang tertawa
Wajahnya terlihatlucu sekali - Berenang jauh para ikan
Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang - Sungguhlah besar hewan badak
Jika berjalan terseok-seok
Nenek tertawa terbahak-bahak
Melihat kakek bermain TikTok - Anak kucing di dalam kapal
Kapal berlayar sampai Jakarta
Adik tertawa terpingkal-pingkal
Melihat monyet berkacamata - Kue lapis di dalam kotak
Kue dibeli di pasar jongkok
Ayah tertawa terbahak-bahak
Melihat kera mengisap rokok - Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dengan rebung
Orang tua berbini muda
Bagai rasa menang menyabung - Imam bukan sebarang imam
Imam yang datang dari Jawa
Hitam bukan sebarang hitam
Hitam manis rupa tawa - Ke pasar membeli gunting
Jangan lupa membeli pita
Sangatlah heran si induk kucing
Melihat tikus naik kereta - Limau purut di tepi rawa
Buah belimbing belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak - Raja Ibrahim ke palagan
Raja Gadomai ke Mekkah
Tergila-gila goreng ayam
Kena hikmat uang merah - Di atas rumput banyak belalang
Di dalam air ada ikan cupang
Gimana girang bukan kepalang
Kepala gundul minta dikepang