Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir mengaku mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kembali membuka pembicaraan dengan FIFA agar kita tetap menjadi bagian keluarga besar federasi sepak bola internasional tersebut.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi imbas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang.
“Kita tahu FIFA total anggotanya 216 dari berbagai Negara, sehingga bisa diartikan Presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepak bolaan dunia,” ujarnya melalui konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (31/3/2023).
Oleh sebab itu, Erick memastikan bahwa lembaganya akan berusaha keras memastikan transformasi sepak bola Indonesia tak hanya menjadi sekadar wacana tetapi benar terealiasi.
“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegoisasi kepada FIFA menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi tapi tentu kalau dilihat dari suratnya jelas bahwa FIFA mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia,” katanya.
Selanjutnya, Menteri BUMN itu mengaku sedang menunggu undangan organisasi sepak bola dunia itu setelah mereka melakukan rapat FIFA Council, beberapa hari kedepan.
Baca Juga
“Saya siap bertemu dengan FIFA kembali,” pungkas Erick.
Sebelumnya, FIFA telah membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah hPiala Dunia U-20 . Melansir dari laman resmi FIFA, keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” melansir dari laman resmi FIFA, Rabu (29/3/2023) malam.
FIFA menjelaskan bahwa untuk tuan rumah pengganti akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Selain itu, FIFA mengatakan bahwa potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.