Jadi Ketua Asean, Indonesia Sasar Isu dari Pangan hingga Energi

Ada beberapa tantangan penting yang Asean hadapi, seperti isu ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, juga isu kesehatan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media. Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media. Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia memegang keketuaan Asean pada 2023 ini dan sejumlah isu yang disasar seperti ketahanan pangan, kesehatan, hingga stabilisasi keuangan.

Direktur Jenderal Kerja Sama Asean Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro menjelaskan ada beberapa tantangan penting yang Asean hadapi, seperti isu ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, juga isu kesehatan.

"Setelah pandemi, kita harus memastikan untuk bisa kembali bangkit di berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk pengembangan ekonomi digital,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (30/1/2023).

Dia menuturkan tahun ini, Asean memiliki misi memastikan kawasannya tetap menjadi titik terang dalam perekonomian dunia. Tentunya, hal ini guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi Asean dapat berlangsung stabil.

“Tahun lalu, bisa kita hadapi dengan cukup baik. Tahun ini, harus tetap kita lakukan karena Asean memiliki modal besar dengan penduduk lebih dari 600 juta yang merupakan kekuatan yang patut dipertimbangkan. Bahkan dari segi investasi dunia, Asean merupakan brightspot bagi berbagai negara,” tuturnya.

Selain dua KTT yang akan berlangsung di Labuan Bajo dan Jakarta, Sidharto juga menginformasikan tentang pertemuan penting lainnya yang melibatkan para menteri luar negeri dan para menteri ekonomi.

“Keseluruhan akan ada 494 pertemuan, sekitar 300 pertemuan akan berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia,” tambahnya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memastikan Indonesia akan memimpin negara-negara Asean berkontribusi dan memberi solusi positif bagi dunia di tengah situasi global yang menantang, terutama di sektor ekonomi. Upaya tersebut akan dilakukan selama mengemban Keketuaan Asean 2023.

“Tahun ini, Indonesia menjadi Ketua Asean di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi. Tetapi, saya yakini bahwa Asean masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan bagi dunia. Bahwa Asean akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik. Bahwa Asean akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan sesuai tema kita Asean Matters, Epicentrum of Growth,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengungkapkan, masa Keketuaan Asean 2023, akan dijalankan sejak awal Januari 2023 dan berlangsung hingga akhir Desember 2023.

“Sesuai tema besar “Asean Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia selaku ketua dan tuan rumah diharapkan dapat memunculkan ide dan inisiatif baru dalam mengatasi tantangan serta isu krusial lainnya yang menjadi perhatian di kawasan Asean dan dunia,” ungkap Presiden.

Sementara itu, sebagai upaya amplifikasi komunikasi mengenai peran Indonesia sebagai Ketua Asean di tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung sepenuhnya momentum itu dengan menyiapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hingga komunikasi publik, demi suksesnya gawean tersebut seperti G20.

Banyaknya rangkaian kegiatan, tentu diperlukan upaya dari berbagai pihak guna meningkatkan kesadaran publik tidak hanya gaung perhelatan internasional tersebut, tetapi lebih penting lagi manfaat yang bisa diperoleh.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai salah satu pihak yang terlibat, memiliki tiga peran dalam momentum Keketuaan Asean Indonesia 2023, di antaranya penyediaan infrastruktur komunikasi, membangun komunikasi publik, serta diseminasi informasi dan substansi terkait digitalisasi dan ekonomi digital.

“Kita akan menyediakan infrastruktur komunikasi, jaringan internet misalnya, supaya proses summit atau side event nanti berlangsung secara baik dan komunikasinya lancar,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong.

Sedangkan untuk komunikasi publik, Usman menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo juga memfasilitasi peliputan media di berbagai kanal, termasuk penyediaan media center. Serta, melakukan amplifikasi komunikasi melalui berbagai side event.

“Peran Kemenkominfo juga besar dalam hal substansi, perihal pembicaraan-pembicaraan terkait dengan perkembangan dunia digital di negara-negara Asean,” tambah Dirjen Usman.

Estafet Keketuaan Asean sebelumnya diberikan Kamboja kepada Indonesia, yang secara simbolis ditandai lewat penerimaan palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kepada Presiden Jokowi pada 13 November 2022. Keketuaan Indonesia kali ini merupakan yang kelima kalinya, setelah menjabat sebagai Ketua Asean di 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro