Penerapan Pancasila Dalam Bidang Ekonomi dan Revolusi 4.0

Dalam menjalankan roda ekonomi, maka pemerintah bisa mengimplementasi nilai Pancasila, agar bisa bersaing dengan pihak asing.
Warga membawa lampion lambang Pancasila saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di halaman Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) malam. Tradisi Bedhol pusaka yang dirangkai dengan pawai lampion yang diikuti oleh sejumlah warga tersebut digelar jelang peringatan hari lahir Pancasila. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/
Warga membawa lampion lambang Pancasila saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di halaman Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) malam. Tradisi Bedhol pusaka yang dirangkai dengan pawai lampion yang diikuti oleh sejumlah warga tersebut digelar jelang peringatan hari lahir Pancasila. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/

Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam bidang ekonomi di Indonesia sesuai asas kekeluargaan yakni tidak berjalan secara individu, yang juga diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 33 ayat (1).

Mengutip dalam jurnal Universitas Diponegoro, Senin (18/7/2022), sistem ekonomi yang berasas kekeluargaan ini sangat jauh berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis. Dalam ekonomi kapitalis seolah-olah sistem ini akan menindas kepada yang lemah dan individualis.

Namun, berbeda dengan ekonomi yang berasaskan keluarga tentunya akan menghapus segala bentuk penindasan dan ekonomi yang menerapkan nilai Pancasila tidak diperbolehkan untuk menggantungkan roda ekonomi pada pihak asing.

Dalam menjalankan roda ekonomi yang mengimplementasi nilai Pancasila, maka pemangku kebijakan ini harus dapat mendongkrak perekonomian agar tumbuh dan bersaing dengan pihak asing.

Misalnya, dalam rangka mengembangkan perekonomian lokal maka pemerintah juga harus ikut andil, seperti mengembangkan usaha mikro menjadi usaha kecil, usaha kecil jadi usaha menengah, usaha menengah jadi usaha besar, dengan begitu nilai Pancasila dalam ekonomi akan terlihat dalam penerapannya.

Ancaman zaman yang terus bergerak maju seperti revolusi industri 4.0 menjadi tantangan baru dalam penerapan nilai Pancasila, pemerintah sebagai pemangku kebijakan mulai melakukan penguatan nilai Pancasila dengan inisiatif  “Making Indonesia 4.0”

Mengutip dari jurnal Kementerian Perindustrian, terdapat 10 inisiatif untuk menghadapi tantangan revolusi 4.0, seperti mengatasi ketersediaan bahan baku domestik hingga kebijakan industri.

Simak 10 inisiatif menghadapi industri 4.0:

1. Perbaikan alur aliran barang dan material

2. Desain ulang zona industri

3. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan

4. Memberdayakan UMKM

5. Membangun infrastruktur digital nasional

6. Menarik minat investasi asing

7. Peningkatan kualitas SDM

8. Pembangunan sistem inovasi

9. Insentif untuk investasi teknologi

10. Harmonisasi aturan kebijakan

Dikutip dalam jurnal Politeknik Negeri Batam, jika sepuluh strategi ini berjalan efektif dan berpihak pada kesejahteraan rakyat maka hal ini bisa menjadi pilar sistem yang dicita-citakan Pancasila dan UUD 1945.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro