Bisnis.com, PALEMBANG — Sebagai salah satu BUMN transportasi terbesar di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki wilayah operasional yang luas dan bersentuhan dengan masyarakat dalam menjalankan proses bisnisnya. Hal itulah yang membuat perusahaan berkomitmen menjalankan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan.
Kepedulian PT KAI terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan sudah dilakukan sejak 1996 yang saat itu masih bernama Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) yang kemudian diubah menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sampai dengan saat ini.
Bantuan yang disalurkan bervariasi, berupa santunan korban bencana alam, sosial kemasyarakatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, pelestarian alam, sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, modal UMKM, hingga sponsorship penyelenggaraan event.
Pemberian bantuan ini dilaksanakan secara menyeluruh untuk wilayah operasi kereta api, di antaranya sembilan daerah operasi di Jawa, tiga divisi regional di Sumatra, satu daerah sub divisi di Aceh maupun di daerah lain untuk bantuan bencana alam dan sosial kemasyarakatan.
Untuk wilayah Divisi Regional III Palembang, PT KAI sepanjang tahun lalu terus berkontribusi untuk membangun perekonomian yang berada di wilayah Sumatra Selatan dan Bengkulu dengan menyalurkan PKBL.
Program Kemitraan (PK) merupakan program pemberian pinjaman lunak dengan bunga 3% per tahun kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan bisnis agar menjadi tangguh, mandiri, dan memiliki daya saing di pasar melalui pembinaan dan sosialisasi yang dilakukan oleh PT KAI.
Sementara itu, program Bina Lingkungan (BL) merupakan program bantuan hibah kemasyarakatan oleh PT KAI sebagai bentuk kepedulian terhadap isu-isu sosial yang timbul dalam masyarakat terkhusus pada mereka yang berdampak langsung pada operasional perkeretaapian.
PT KAI meyakini bahwa kesejahteraan masyarakat terutama yang berimbas langsung terhadap kegiatan operasional kereta api akan sejalan dengan perkembangan usaha bisnis perkeretaapian.
Manager Humas Divre III Palembang Aida Suryanti menyampaikan visi CSR perusahaan adalah memberikan manfaat yang tinggi bagi masyarakat, lingkungan, dan stakeholder melalui peningkatan aktivitas PKBL.
Adapun misi CSR perusahaan yakni meningkatkan citra positif dan sinergi dengan stakeholder guna tercipta situasi kondusif bagi operasional PT KAI yang berkelanjutan, serta berperan aktif dalam mewujudkan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat serta kelestarian lingkungan.
Aida menambahkan, pada 2018, PT KAI Divre III telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan (PK) senilai Rp275 juta kepada UMKM yang berada di wilayah Palembang di antaranya Bakso Klenger & Mie Ayam Hijau, Qisya Jumputan, Warung Sembako Kartika Sari, Nasi Goreng Mas Joe, Pempek Cik Lien, Egar Motor, Toko Obat -Obatan & Jamu Yudi, Dan Depot Rongsokan Barokah.
Sedangkan untuk Bina Lingkungan mencapai Rp319 juta yang diberikan berupa bantuan sarana dan prasarana kepada sekolah, tempat ibadah, kelompok masyarakat maupun yayasan, diantaranya bantuan pengecoran halaman depan sekolah YWKA, renovasi Musholla Al Huda Dipo Lr.Iman Kertapati, Palembang, bantuan sarana/prasarana masyarakat lingkungan RW01 RT02 Kelurahan Tanjung Raman Kota Prabumulih.
Selain itu, bantuan sarana dan prasarana pendidikan ekstrakurikuler SMAN 1 Gelumbang, bantuan pagar belakang sekolah SDN 10 Ujanmas, bantuan renovasi Masjid Miftahul Jannah Jl. Sarjana Komplek Restu Iman Asri Kelurahan Timbangan Indralaya Ogan Ilir, bantuan renovasi atap masjid Al-Muhajirin Desa Cinta Kasih Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim, bantuan sound system Sanggar Kesenian Karang Taruna OKU Selatan, dukungan pendanaan untuk silaturahmi keluarga besar KCVRI Sumsel, bantuan renovasi pembangunan Masjid Nurul Yaqin di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, serta bantuan tempat sampah dan tempat cuci tangan siswa Sekolah Dasar Negeri 210 di Kertapati Palembang.
PT KAI Divre III juga memberikan bantuan kesehatan menggunakan Rail Clinic. Rail Clinic merupakan rangkaian kereta yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian KAI melalui program Corporate Social Responsibility.
Masyarakat yang mendapat pelayanan Rail Clinic adalah masyarakat yang tinggal berdekatan dengan stasiun atau rel kereta api, khususnya yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor namun sangat membutuhkan bantuan layanan kesehatan.
Kiprah pelayanan Rail Clinic selama ini dijadikan sebagai pelayanan yang terpadu, karena tak hanya memberikan pelayanan medis tingkat pratama (poli umum, poli gigi, poli mata, poli KIA, dan laboratorium), tapi juga penyuluhan kesehatan seperti merawat kesehatan gigi, menjaga kesehatan lingkungan, dan mencuci tangan yang benar kepada anak-anak sekolah maupun orang dewasa.
Sepanjang 2018, Rail Clinic telah melayani 1.690 pasien dan pembagian 200 kacamata di wilayah operasi PT KAI Divre II Palembang yakni di Stasiun Blimbing Pendopo, Stasiun Kramasan, Stasiun Banjarsari, dan Sukacinta.
Selain itu, setiap kegiatan bakti sosial Rail Clinic juga diisi dengan kegiatan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api. Masyarakat akan diberikan informasi dan dibukakan wawasannya tentang keselamatan perjalanan kereta api sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat. Dengan memahami dan menjalankan prosedur keselamatan yang benar maka hal itu sangat bermanfaat tak hanya untuk menjaga keselamatan jiwa mereka saja tapi juga mendukung penuh keselamatan perjalanan kereta api.
Untuk tahun ini, PT KAI (Persero) Divisi Regional III secara berkesinambungan akan memberikan bantuan CSR sehingga diharapkan dengan program CSR PT KAI dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan guna terciptanya situasi kondusif bagi kelangsungan perusahaan khususnya di Sumatra Selatan dan Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
pt kai