Bisnis.com,JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I menyelenggarakan festival kuliner bertajuk “Lhokseumawe Beranda Depan Indonesia” yang bertujuan mendorong potensi kekayaan budaya dan kuliner di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara di Kota Lhokseumawe, selama dua hari.
Dalam rilis yang diterima Minggu (9/4/2017), kegiatan ini dibuka oleh Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib dan Direktur Keuangan PT Pelindo I Farid Luthfi Sabtu (8/4/2017) dan berlangsung hingga Minggu.
Fesival ini menghadirkan hiburan rakyat berupa bazar kuliner yang diikuti 19 penyedia kuliner lokal dan lima penyedia kuliner nasional dan internasional. Penampilan dari beberapa kesenian lokal juga turut memeriahkan kegiatan yang dibuka secara umum untuk masyarakat Lhokseumwe dan sekitarnya ini.
Selain itu, kegiatan ini menampilkan demo memasak yang dibawakan oleh chef/koki nasional Bara Pattiradjawane serta koki internasional yang membawakan demo memasak makanan dari Jepang dan Srilanka.
Direktur Keuangan Pelindo I Farid Luthfi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya perseroan untuk mendorong kekayaan budaya dan kuliner Aceh dan Lhokseumawe pada khususnya agar lebih dikenal masyarakat luas dan menjadi motor pendorong perekonomian baru bagi masyarakat.
“Kegiatan ini adalah salah satu upaya kami, ke depan, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Lhokseumawe dan Aceh Utara,” paparnya.
General Manager PT Pelindo I, Prahardi Winarso mengatakan selain mendorong kekayaan budaya dan kuliner lokal, pihaknya berharap kegiatan ini dapat mejadi ajang Pelindo I untuk semakin dekat dengan segenap pemangkukepentingan guna menyukseskan program dan visi maritim pemerintah.
Selain itu, paparnnya, Pelindo I berkomitmen untuk memperkuat bisnis Perseroan di Lhokseumawe yang diharapkan dapat menciptakan multiplier effect terutama dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Dia mengatakan Lhokseumawe dan Aceh Utara dapat menjadi sebuah kota pelabuhan utama yang strategis seiring dengan meningkatnya perekonomian setempat serta dapat mendukung visi maritim pemerintah Republik Indonesia.
Saat ini Lhokseumawe dan Aceh Utara memiliki Pelabuhan Kreung Geukeuh yang berpotensi menjadi pelabuhan utama. Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe memiliki kedalaman 10 meter, bisa disandari kapal dengan ukuran 20.000 Dead Weight Ton/DWT x panjangnya 100 meter. Pelabuhan ini juga memiliki dermaga seluas 267 x 25 meter yang memungkinkan dua kapal bersandar sekaligus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
pt pelindo i