Tingginya beban biaya penempatan TKI yang membuat TKI terjerat pada praktik pinjaman biaya pemberangkatan, sehingga TKI dipotong gajinya berbulan-bulan.
Kali ini BNP2TKI melakukan terobosan, melakukan pembinaan kepada PPTKIS sehingga mampu melakukan penempatan TKI tanpa biaya.
Nusron Wahid Kepala BNP2TKI dalam kunjungan kerjanya pada tanggal 18 Oktober 2015, di lokasi Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) milik PT Pademangan Lestari Semesta di Tangerang mengatakan dalam arahannya, bahwa sampai saat ini baru satu PPTKIS yang membebaskan biaya penempatan yaitu PT Pademangan ini.
"Zero cost (tanpa biaya) ini menganut Electronic Industry Citizenship Coalition Code of Conduct yaitu norma yang diterapkan bahwa perusahaan industri electronik tidak boleh melakukan pemungutan biaya kepada tenaga kerja, biaya penempatan tenaga kerja tersebut harus ditanggung oleh perusahaan pengguna," kata Nusron.
Nusron juga menjelaskan pemerintah sedang berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan para TKI, karena itu berbagai upaya dilakukan, salah satunya adalah meningkatkan gaji Buruh Migran Migran Indonesia, upaya lainya adalah menurunkan biaya penempatan, sampai dengan menghapuskan sama sekali biaya penempatan. Sambil bercanda Nusron wanti wanti jangan sampai arti BMI adalah Buruh Melarat Indonesia, berangkat jual sawah, pulang jual rumah.
Nusron membeberkan TKI yang bekerja disektor rumah tangga dibebani biaya yg tinggi, sehingga memberatkan TKI, biaya tinggi tersebut karena ada biaya calo / sponsor, karena itu Nusron mengingatkan kalau mau kerja ke luar negeri jangan melalui Calo / Sponsor, langsung daftar saja di PPTKIS.
Sementara itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro membenarkan, mereka yang bekerja dibidang elektronik ini harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain dengan latar belakang sarjana.
Agusdin menambahkan, mereka diberikan standart gaji 20.000 NT$, ditambah overtime sehingga mereka dapat memperoleh sekitar 25.000NT$ per bulan, dengan fasilitas disediakan yang disediakan: makan, asrama, dengan kontrak kerja 3 tahun dan dapat diperpanjang kontrak kerjanya.
Agusdin juga memberikan informasi saat ini di Compaq Taiwan dari 3000 jumlah tenaga kerja pada perusahaan tersebut, 600 orang diisi dari Tenaga Kerja Indonesia.