Kehadiran buah hati umumnya menjadi momen membahagiakan bagi kedua orangtua. Meski demikian, kekhawatiran pun bisa muncul di benak ayah dan ibu, apalagi jika ASI yang keluar hanya sedikit di awal kelahiran.
Cukupkah satu atau dua sendok teh ASI untuk si bayi? Perlukah menambahkan susu bubuk atau makanan pengganti ASI lainnya untuk bayi?
Kekhawatiran tersebut wajar dan dialami oleh banyak orang. Faktanya, bayi baru lahir bisa bertahan hidup selama 2 x 24 jam tanpa asupan apapun di dalam ruangan dengan suhu yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Hal ini disebabkan bayi masih membawa ‘bekal makanan’ yang didapatnya dari ibu selama masih di dalam kandungan.
Ukuran lambung bayi baru lahir hanya sebesar kelereng sehingga satu hingga dua sendok teh ASI akan mengisi penuh perutnya. Bayi tidak membutuhkan ASI yang banyak di hari-hari pertama, tapi sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini infografik yang menjelaskan ukuran dan daya tampung lambung bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Pada usia 0-6 bulan, bayi cukup mendapat ASI saja tanpa makanan tambahan lain. Bahkan air putih, madu, sari buah, atau jenis minuman lainnya tidak dianjurkan dikonsumsi. Mulai usia 6 bulan, kebutuhan energi anak tidak dapat tercukupi oleh ASI saja. Meski ASI tetap menjadi makanan utama, anak perlu diberi makanan pendamping ASI (MPASI).
MPASI yang dianjurkan adalah makanan sehat yang dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan segar dan alami, bukan makanan instan buatan pabrik. Tingkat kepadatan makanan bisa diberikan secara bertahap, mulai dari bubur kental, makanan lunak (tim), hingga makanan keluarga.
Mulai usia 9 bulan, bayi juga bisa dikenalkan pada finger food, yaitu makanan yang disajikan dalam potongan-potongan kecil dan bisa dipegang oleh bayi. Proses ini melatih motorik bayi sekaligus membantunya belajar makan sendiri.
“Bersabarlah ketika memberikan makanan pada anak. Dorong anak untuk makan lebih banyak, tapi jangan memaksa. Ingat bahwa memberi makan anak adalah saat belajar dan mencintai, lakukan kontak mata dan bicara dengan anak saat memberikan makan,” ujar dr. Sigit Sulistyo, Maternal Child Health & Nutrition Specialist Wahana Visi Indonesia,
Dapatkan tips pemberian makan pada bayi dan anak melalui konselor menyusui atau komunitas pro ASI yang aktif berbagi informasi di dunia maya. Dalam rangka mempromosikan pemberian ASI sebagai makanan terbaik untuk bayi, Wahana Visi Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat mengenal manfaat ASI lebih lanjut.
Siapapun bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dengan menyebarluaskan informasi seputar ASI. Ikuti tagar #AksiASI di media sosial Wahana Visi Indonesia.
Twitter @WahanaVisi_ID
Instagram @WahanaVisi_ID
Facebook Page Wahana Visi Indonesia