Di tengah kompetitifnya persaingan di sektor telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp7,12 triliun atau naik 10,84% pada semester pertama 2013 dibanding periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp6,42 triliun.
Kenaikan laba tersebut didukung juga kenaikan pendapatan sebesar Rp40,16 triliun atau naik 9,36% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp36,72 triliun. Pertumbuhan laba yang mencapai dua digit itu jauh dari ekspetasi pengamat pasar modal dimana industri telekomunikasi biasanya hanya mencatat pertumbuhan 1 digit.
Di tengah kompetitifnya persaingan di sektor telekomunikasi, Telkom berhasil menyiasatinya dengan melakukan efisiensi usaha.Tidak hanya dari sisi biaya operasional, namun juga kemampuan pihak manajemen untuk menekan hutang.
“Hal tersebut diharapkan dapat mendukung kinerja perseroan dan menjaga tatakelola perusahaan secara positif,” ujar Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo.
Selain itu, sambung dia, Telkom melakukan pengembangan usaha untuk meningkatkan kinerja perseroan. Sebagai informasi, tahun ini Telkom menargetkan pendapatan Rp80 triliun dan untuk mencapai targetnya Telkom memperluas pasar ke luar negeri, termasuk ekspansi bisnis ke 10 negara.
Pada semester pertama 2013 ini, perseroan mencatatkan total liabilitas naik menjadi Rp46,72 triliun dari posisi Desember 2012 sebesar Rp44,39 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp64,74 triliun pada semester pertama 2013 dari posisi Desember 2012 sebesar Rp66,97 triliun. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi Rp11,55 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi Desember 2012 sebesar Rp13,11 triliun.
Selain itu, Telkom membukukan laba, selisih kurs naik menjadi Rp100 miliar dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp213 miliar. Laba usaha perseroan naik menjadi Rp13,84 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp12,30 triliun. Sementara laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp372,08 dari periode sama tahun sebelumnya Rp333,97 miliar.
Telkomsel juga tumbuh dua digit
Pada semester I-2013, Telkomsel memperlihatan pertumbuhan kinerja keuangan dan operasional yang sangat mengesankan. Pertumbuhan pendapatan anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam layanan seluler ini terutama didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam layanan data, disamping pertumbuhan layanan voice dan SMS yang juga tumbuh.
Pada Semester I-2013 ini, Telkomsel melanjutkan “tradisi” pertumbuhan dobel digit dengan keuntungan yang diraih sebesar Rp8,57 triliun atau naik 17,5% dibandingkan semester I-2012 sebesar Rp7,295 triliun.
Penopang semakin membaiknya kinerja Telkomsel tersebut adalah pendapatan sebesar Rp28,47 triliun atau naik 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp25,42 triliun.
Earnings Before Interest Depreciation Amortization (EBITDA) selama semester pertama 2013 sebesar Rp15,95 triliun naik 10,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp14,42 triliun. EBITDA Margin turun 0,7% dari 56,7% di semester pertama 2012 menjadi 56% di semester pertama 2013.
Pendapatan dari sektor pasca bayar sebesar Rp 2,23 triliun atau naik 4,2% dibandingkan semester I-2012. Pendapatan dari sektor prabayar sebesar Rp 23,5 triliun naik 11,4% dibandingkan periode semester I-2012.
Per Juni 2013 Telkomsel memiliki 125,1 juta pelanggan dimana 2,3 juta di antaranya merupakan pelanggan pascabayar dan sebanyak 122,8 juta pelanggan prabayar. Ini berarti dibandingkan semester I-2012 pelanggan Telkomsel tumbuh 6,7% atau mendapatkan tambahan 7,9 juta pelanggan.
Selama semester I-2013 Telkomsel membangun 7.928 BTS baru dimana 5.395 unit adalah BTS 3G. Total BTS on air hingga akhir semester I-2013 sebanyak 62.225 unit atau terbanyak diantara operator selular di Indonesia.
Tiga program utama 2013
Telkom menjadikan penguatan Telkomsel, pengembangan broadband dan ekspansi internasional sebagai fokus bisnis Tahun 2013. Ketiga fokus tersebut dipilih untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja tahun 2013 diatas rata-rata pertumbuhan industri.
Pengembangan broadband akan difokuskan pada program Indonesia Digital Network (IDN) 2015. Melalui IDN 2015, Telkom memproyeksikan 20 juta broadband (homepass) serta pembangunan jaringan serat optik melalui program Indonesia Digital Ring (ID Ring) hingga akhir tahun 2015. ID Ring merupakan penggelaran infrastruktur backbone fibre optic Telkom yang akan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
Untuk ekspansi internasional beberapa negara yang sudah dilakukan, antara lain di Timor Leste, Australia, Singapura dan Hongkong. Dalam waktu dekat Telkom akan melebarkan sayap ke beberapa Negara lainnya.
Best of The Best Provider of The Year
Kinerja mengesankan yang ditunjukan Telkom tersebut ternyata sejalan dengan penilaian Frost & Sullivan. Lembaga internasional yang bergerak dibidang konsultasi dan analisis bisnis berbasis riset asal Amerika Serikat tersebut baru-baru ini menobatkan Telkom sebagai “Best of The Best Service Provider of The Year” dalam ajang Asia Pasific ICT Award di St Regis, Singapura (17/3), sementara PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) meraih penghargaan “Best Wireless Service Provider of the Year”.
Penghargaan tersebut dipandang sebagai bukti pencapaian kinerja dan terobosan Telkom Group yang luar biasa dalam industri dan layanan ICT. Pencapaian ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap komitmen Telkom Group dalam memberikan layanan yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia.
Predikat “Best of The Best Service Provider of The Year”, diberikan karena lembaga konsultan internasional tersebut memandang Telkom mampu tampil memberikan kontribusi maksimal dan sangat mempengaruhi industri telekomunikasi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News